Apa itu Cloud Storage & Bagaimana Cara Kerjanya?
## Cara Kerja Cloud Storage
## Manfaat Menggunakan Cloud Storage
## Kekurangan Cloud Storage
1. Batasan Ruang Penyimpanan
2. Membutuhkan Koneksi Internet
3. Masalah Keamanan Privasi dengan Penyedia Layanan
## Jenis Cloud Storage
1. Personal Cloud Storage
2. Private Cloud Storage
3. Public Cloud Storage
4. Hybrid Cloud Storage
## Contoh Layanan Cloud Storage Pribadi
1. Google Drive
2. MEGA
3. Microsoft OneDrive
4. Apple iCloud
5. Dropbox
## Cara Memilih Penyedia Cloud Storage yang Tepat
a. Keamanan
b. Harga
c. Kompatibilitas
d. Fitur
e. Kemudahan Penggunaan
f. Keandalan
g. Bandwidth
## Tanya & Jawab
Apakah Cloud Storage aman?
Berapa biaya Cloud Storage?
Cloud Storage mana yang terbaik?
## Akhir Kata
Penanganan Ikan Channa yang Habis Loncat Keluar Aquarium
Ikan Channa memiliki kemampuan untuk melompat keluar akuarium. Maka tak heran banyak penghobi ikan channa yang menggunakan penutup akuarium. Terkadang ikan ini cukup cerdik, bila ada lubang kecil saja pun mereka mampu melewatinya. Dan kalau penutup akuarium ringan, mereka juga mampu menyundulnya sampai terbuka. Oleh karena itu, kita pastikan tidak ada lubang yang terbuka dan menggunakan penutup akuarium yang tidak mudah disundul ikan channa, contohnya strimin (kawat ram), blabak (papan kayu).
Namun, terkadang bagi pemula yang belum mengenal karakteristik ikan channa, mereka tidak menggunakan penutup akuarium. Dan alhasil ikan channa nya melompat keluar akuarium. Setelah melompat biasanya ikan channa akan langsung bergerak mencari sumber air. Kalau pun tidak menemukan sumber air, ikan channa bisa mati kekeringan.
Beruntung kalau ikannya masih bisa ketahuan kita. Setelah kita menemukan ikan yang melompat keluar akuarium, jangan langsung dimasukkan ke dalam akuarium lagi. Sebab ikan yang habis melompat akan kesulitan mengambil nafas bila dimasukkan ke dalam air yang dalam.
Maka dari itu kita bisa menggunakan sebuah wadah lain, misalnya ember atau baskom. Dan kalau pun tidak ada wadah tersebut, maka kita bisa mengurangi volume akuarium sampai mendekati tubuh ikan ketika sedang di dasaran. Hal tersebut bertujuan agar ikan channa tidak mengalami kesulitan mengambil nafas ke permukaan air.
Setelah ikan channa dimasukkan ke dalam air yang rendah, kita pun bisa sambil menambahkan aerator atau pompa oksigen untuk menyuplai oksigen. Kalau pun tidak punya aerator tidak menjadi masalah. Sebab ikan channa masih bisa mengambil oksigen ke permukaan air, dan untuk memudahkannya maka kita beri air dengan volume rendah.
Setelah itu kita biarkan ikan tadi untuk beradaptasi sampai benar-benar pulih kembali. Dan pada saat pemulihan tidak perlu diberikan makan. Sebab mereka akan menolak makanannya atau lagi tidak nafsu makan.
Setelah ikan channa benar-benar pulih, maka kita bisa beri pengobatan menggunakan garam ikan. Tujuannya supaya untuk mencegah tumbuhnya jamur atau bakteri pada tubuh ikan yang lecet. Pemberian garam ikan pun bisa disesuaikan dengan volume airnya. Setelah diberi, kita tinggal ikan tersebut untuk beristirahat sampai keesokan harinya.
Keesokan harinya, kita pun sudah bisa untuk memberi makan ikan channa nya. Serta bisa mengganti air tadi dengan air yang baru. Untuk ketinggian volume airnya bisa disesuaikan seperti yang awal tadi. Jangan lupa untuk memberikan tutup akuarium agar ikan channa nya tidak melompat kembali.
Tutupnya pun bisa menggunakan kawat ram atau papan kayu. Dan yang terpenting jangan sampai ada lubang yang terbuka. Kalau mau lebih aman lagi, pada bagian atas penutup diberi ganjal (tambahan) bisa berupa batu, kayu, atau lainnya.
Seperti itulah beberapa cara penanganan bagi ikan channa yang melompat keluar akuarium. Serta cukup sekian saja pembahasan kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kalian semua. Sekian dan terima kasih.
3 Langkah Menangani Ikan Channa yang Loncat dari Aquarium
Ikan Channa termasuk ke dalam ikan predator, yaitu ikan yang memangsa ikan lain yang lebih kecil darinya. Umumnya ikan ini juga dikenal sebagai ikan gabus. Mereka juga tergolong ikan yang cukup agresif. Maka dari itu pemeliharaannya dilakukan dengan cara dipisah atau sendiri-sendiri. Namun ada pengecualian jika ikan channa dipelihara dari kecil secara bersama-sama, maka ikan tersebut tidak terlalu agresif kepada ikan channa lain.
Ada hal lain yang cukup penting diperhatikan ketika kita hendak memelihara ikan channa menggunakan aquarium, yaitu adalah penutup atas aquarium. Meskipun terlihat sepele, namun hal ini tidak boleh diabaikan. Sebab ikan channa memiliki kemampuan untuk melompat keluar.
Untuk penutupnya sendiri bisa berupa kawat strimin, papan kayu (blabak, triplek), atau juga bisa sterofoam/gabus yang di beri pemberat di atasnya supaya tidak bergeser.
Apabila aquarium yang digunakan untuk memelihara ikan channa tidak diberikan penutup atas, bisa-bisa ikan tersebut akan kabur dengan cara melompat keluar. Kalaupun masih ketahuan pun tidak menjadi masalah. Kita masih bisa menyelamatkannya.
Lain halnya semisal ikan channa melompat pada waktu dimana kita sedang tidak berada di dekat aquarium. Dan akhirnya pun ikan tersebut tidak dapat diselamatkan lagi apabila tidak segera mendapatkan air.
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi sedikit cara untuk menangani ikan channa yang lompat keluar aquarium. Berikut cara yang dapat kalian lakukan apabila mengalami hal serupa.
1. Mengembalikan Ikan Channa ke dalam Air
Cara ini pun cukup mudah dilakukan, tapi ada beberapa catatan yang harus diperhatikan. Apabila kita akan mengembalikan ikannya ke dalam aquarium lagi, maka usahakan volume air di dalamnya juga dikurangi sampai kira-kira seperempat volume air yang tersisa. Atau kalau lebih mudah, kita bisa menggunakan ember/baskom yang sudah diisi air. Namun air di dalamnya juga jangan terlalu penuh.
Tujuan dilakukan hal ini adalah untuk memudahkan ikan channa mengambil oksigen ke permukaan air. Selain itu juga dengan volume air yang relatif sedikit, ikan tersebut tidak terlalu kesulitan untuk berenang naik ke permukaan.
Biasanya ikan yang habis lompat akan sedikit lemas dan tidak terlalu aktif berenang.
2. Menambahkan Aerator atau Pompa Oksigen
Cara ini juga bisa dilakukan agar kandungan oksigen terlarut dalam air tercukupi. Sehingga ikan channa dapat bernapas dengan baik.
Kalaupun tidak ada aerator juga tidak menjadi masalah, sebab ikan channa masih bisa mengambil oksigen langsung dari permukaan air. Kalau ada lebih baik dilakukan, dan hal ini juga untuk mengantisipasi ikan channa yang sudah lompat terlalu lama.
Biasanya ikan yang terlalu lama berada di luar air akan mengalami stress, sehingga ikan tersebut hanya berdiam diri di dasaran.
3. Menambahkan Daun Ketapang dan Garam Ikan
Ini adalah hal yang disarankan untuk dilakukan. Karena daun ketapang dan garam ikan berperan dalam pengobatan ikan channa yang habis lompat.
Selain itu, daun ketapang dan garam ikan mampu menetralkan pH air agar ikan tidak mudah stress. Serta ada manfaat lain dari kedua bahan tersebut, yaitu mencegah tumbuhnya jamur pada bagian tubuh ikan yang terluka.
Untuk pemberiannya cukup mudah, kita tinggal memasukkan daun ketapang kering yang sudah dibersihkan. Biasanya saya memasukkannya cukup 2 lembar daun saja. Sementara untuk pemberian garam ikan dapat disesuaikan dengan volume air yang digunakan.
Semisal menggunakan volume air seperempat bagian, maka takaran garam ikan yang ideal adalah setengah sendok makan sudah cukup. Namun takaran ini tidak pasti, karena kita juga harus melihat ukuran aquarium yang digunakan. Kalau aquarium yang saya gunakan berukuran (60 × 30 × 30) cm.
Agar tidak membingungkan, maka takaran garam ikan yang diberikan disesuaikan saja dengan volume airnya. Atau kira-kira secukupnya saja, dan jangan sampai berlebihan.
Nah, seperti itulah cara yang biasa saya lakukan apabila mengalami ikan channa yang lompat keluar aquarium. Berdasarkan pengalaman, cara tersebut bisa dibilang cukup berhasil untuk menyelamatkan ikan channa yang habis lompat keluar. Selamat mencoba.....
Cara Mengobati Jamur Kapas pada Ikan Channa
Pernahkah ikan channa kalian terserang jamur kapas? Mungkin para pembaca blog ini pasti pernah mengalaminya. Namun bagi yang belum tahu apa itu jamur kapas tidak usah khawatir. Jamur kapas merupakan sejenis parasit menyerupai kapas yang menempel pada tubuh ikan yang mengalami luka.
Lalu bagaimana jamur itu tumbuh? Awalnya ikan mengalami luka pada tubuhnya, namun setelah beberapa hari tidak sembuh, kemudian tumbuhlah jamur kapas tersebut di sekitar lukanya. Bentuknya menyerupai serat halus mirip kapas yang menancap pada tubuh ikan. Apabila tidak segera diobati, jamur kapas itu akan menghambat penyembuhan luka dan kemungkinan malah bisa memperbesar lukanya.
Jadi bisa dikatakan bahwa jamur kapas tersebut menggerogoti tubuh ikan yang awalnya hanya terdapat luka kecil malah jadi melebar. Dan apabila dibiarkan bisa membuat semua tubuh ikan terserang jamur kapas. Yang akhirnya bisa berdampak pada kematian ikan.
Maka dari itu, segeralah untuk mengobati ikan yang terserang jamur kapas. Dan pada kesempatan kali ini akan disajikan beberapa cara yang mungkin bisa kalian coba untuk mengobati ikan yang terserang jamur kapas. Cara berikut bisa diterapkan pada jenis ikan channa maupun jenis ikan lainnya.
A. Cara Mengobati
1. Mengkarantina Ikan
Cara ini dilakukan dengan memisahkan ikan yang terkena jamur kapas dengan ikan lain yang masih sehat. Tujuannya agar ikan yang terserang jamur kapas tidak menulari ikan sehat lainnya.
Langkah karantina yang pertama bisa dilakukan dengan menaruh ikan terkena penyakit tersebut ke dalam wadah tersendiri. Wadahnya pun bisa menggunakan baskom, ember, atau akuarium. Air yang digunakan untuk karantina tidak perlu sampai penuh, cukup seperempat wadah saja.
Setelah ikan tadi dipisahkan, maka selanjutnya bisa mengobati dengan obat alami maupun buatan. Obat alami dari rendaman daun ketapang, dan obat buatan berupa garam ikan atau Acriflavine dan metil biru ( penggunaan untuk cara terakhir ).
2. Mencabut Jamur Kapas
Cara ini bisa dilakukan apabila jamur kapas tumbuh banyak. Walaupun tumbuh sedikit juga bisa dilakukan pencabutan. Cara pencabutan bisa dilakukan menggunakan pinset. Setelah jamur kapas tercabut semua, maka sekarang tinggal diberikan obat. Obat yang digunakan adalah rendaman daun ketapang dan garam ikan.
3. Beri Rendaman Daun Ketapang
Daun ketapang yang digunakan adalah yang sudah kering. Untuk cara penggunaannya yaitu dengan memasukkan daun ketapang kering ke dalam wadah karantina si ikan yang terkena jamur kapas. Atau kalau lebih mudah lagi bisa menggunakan ekstrak daun ketapang. Tuangkan ekstrak tersebut secukupnya saja.
Memang kandungan air daun ketapang kering sudah dipercaya sejak lama oleh para pemelihara ikan dalam mengobati berbagai penyakit yang menyerang ikan. Selain itu, daun ketapang kering juga mampu menormalkan pH air dan juga dapat mencerahkan warna ikan.
Cara menggunakannya yaitu ambilah 2 lembar daun ketapang kering. Kemudian cuci sampai bersih menggunakan air mengalir. Setelah itu masukkan ke dalam tempat karantina ikan tadi. Dan tunggulah beberapa hari sampai airnya berubah jadi menguning. Kalau air sudah menguning tandanya sudah berhasil.
4. Beri Garam Ikan
Pemberian garam ikan dapat dilakukan bersamaan dengan rendaman daun ketapang. Manfaat dari garam ikan adalah mempunyai sifat anti bakteri dan jamur. Jadi penggunaannya bertujuan untuk membunuh jamur atau bakteri yang menyebabkan penyakit pada ikan. Serta mencegah terserang penyakit kembali.
Cara melakukannya dengan mengambil garam ikan secukupnya dan bisa dikira - kira dengan volume air. Misalnya ikan tadi dikarantina dalam akuarium ukuran 50 cm × 25 cm dengan seperempat air, untuk pemberian garam ikannya bisa ditakar sebanyak 1 sendok teh. Usahakan memasukkannya merata dan bisa diratakan dengan cara diaduk. Namun kalau ingin mengaduknya, pindahkan ikan ke tempat lain dahulu.
5. Menggunakan Heater
Heater merupakan alat pengatur suhu yang digunakan pada akuarium. Apabila ikan terkena jamur kapas, kita bisa menggunakannya untuk mengatur suhu air menjadi lebih hangat. Suhunya kisaran antara 32°C sampai 34°C. Tujuan menghangatkan suhu air supaya jamur kapas mati dan rontok. Sebab jamur kapas tidak mampu tumbuh dan berkembang pada suhu tinggi atau hangat. Biasanya jamur kapas akan rontok setelah 3 hari pemakaian heater.
6. Menggunakan Acriflavine atau metil biru
Penggunaan Acriflavine atau metil biru adalah cara terakhir apabila jamur kapas yang menyerang ikan tidak kunjung hilang. Namun apabila jamur kapas sudah hilang dengan menggunakan berbagai cara di atas, maka penggunaan acriflavine atau metil biru tidak peru lagi. Kedua obat tersebut merupakan obat yang harus digunakan sesuai aturan pemakaian.
Apabila tidak dilaksanakan, malah bisa berakibat fatal bagi ikan yang diberi obat tersebut. Untuk cara penggunaan acriflavine atau metil biru biasanya terdapat pada bungkusnya. Jadi kita bisa mengikuti aturan dan langkah - langkah yang sudah dianjurkan.
Nah, itulah beberapa cara mengobati ikan channa maupun ikan hias lainnya. Selamat mencoba. Serta cukup sekian saja pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kalian. Sekian dan terima kasih.
Kenali Penyebab Jamur Kapas pada Ikan Channa
Jamur Kapas merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur, dan biasanya menyerang ikan pada bagian yang terdapat luka. Penyakit ini memiliki bentuk berupa jarum yang menempel kuat dengan bagian ujung atas terdapat semacam serabut kapas. Selain itu penyakit ini juga dapat menyebabkan luka membesar dan akhirnya semua bagian tubuh ikan juga terkena.
Jamur kapas ini mempunyai sifat menggerogoti tubuh inang sampai terkena semuanya. Misalnya ada ikan channa yang mengalami luka, kemudian setelah beberapa hari malah tumbuh jamur kapas. Kalau tidak segera ditangani, hal yang akan terjadi adalah jamur kapas akan menggerogoti luka tadi, dan menyebabkan luka bertambah besar sampai menyebar ke seluruh tubuh. Dan apa yang terjadi? Kalau seperti itu kemungkinan ikan tersebut bisa mengalami kematian.
Sungguh bahaya kan, apabila ikan kita terkena jamur kapas dan tidak segera ditangani bisa berdampak pada kematian ikan. Maka dari itu ketika ada ikan yang terserang jamur kapas, segera mungkin berikan penanganan yang baik. Untuk mengetahui apa saja penanganan yang diberikan, berikut adalah link cara mengatasi jamur kapas pada ikan channa maupun jenis ikan lainnya.
Baca Juga :
Cara Mengobati Jamur Kapas pada Ikan Channa
Namun, pada kesempatan kali ini kita akan membahas apa saja faktor penyebab ikan channa bisa terserang jamur kapas. Untuk mengetahui lebih lanjut, kalian pun dapat menyimaknya pada tulisan berikut ini. Yuk, Mari disimak !
1. Kualitas Air
Ikan merupakan hewan yang tidak bisa terlepas dari air. Sebab air bagi ikan merupakan media hidup yang menentukan kelangsungannya. Dan dibalik air tentunya ada beberapa faktor yang menentukan hidup ikan. Salah satunya kualitas air. Apa itu kualitas air? Kualitas air merupakan kandungan di dalam suatu air yang menjadikan apakah air tersebut baik atau tidak.
Contohnya air comberan dengan air sumur. Dari kedua contoh tersebut kita dapat membedakan air mana yang mempunyai kualitas baik atau tidak. Silahkan kalian ambil kesimpulannya. Dan kembali lagi pada topik bahasan pertama. Air yang kita gunakan untuk memelihara ikan tentunya harus memiliki kualitas yang baik, misalnya tidak tercemar zat kimia, memiliki pH normal, dan memiliki kadar oksigen.
Nah, salah satu faktor ikan bisa terserang penyakit semacam jamur kapas bisa dipastikan kualitas air yang digunakan tidak baik. Namun jangan salah sangka dulu, sebab yang menyebabkan kualitas air bukan hanya darimana asal air tersebut.
Misalnya kita awalnya memelihara ikan channa menggunakan air sumur dan setelah itu memberinya rendaman daun ketapang kering agar pH normal. Namun kenapa masih bisa terserang jamur kapas, padahal air yang digunakan memiliki kualitas baik.
Tunggu dulu, ikan channa yang awalnya dipelihara dalam air berkualitas baik kan juga butuh makan. Dari makanan tersebut bisa jadi tidak steril, serta juga kotoran yang dihasilkan ikan channa. Dari kotoran tersebut mampu mempengaruhi kualitas air dan tentunya akan terlihat perbedaan warna airnya. Yang awalnya jernih kekuningan, setelah beberapa hari menjadi keruh kekuningan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa air memiliki kualitas tidak baik akibat bercampur dengan kotoran ikan, dan akan mendatangkan berbagai macam mikroorganisme jahat maupun baik. Diantara mikroorganisme tersebut terdapat jamur yang menyebabkan penyakit jamur kapas. Maka dari itu kuncinya adalah mengganti air yang digunakan secara berkala. Minimal apabila sudah terlihat keruh segeralah diganti.
2. Makanan Ikan
Karena Ikan Channa merupakan ikan predator, tentu makanannya berupa pakan dari alam. Meskipun diberi pakan buatan semacam pelet masih bisa. Tapi kebanyakan ikan channa enggan memakan pakan buatan kalau belum terbiasa. Jadi pilihannya, mau tidak mau harus memberi makan berupa pakan dari alam, seperti cacing, ikan, jangkrik, kodok, dan lain-lain.
Apakah pakan tersebut baik diberikan kepada ikan channa? Bisa dikatakan pakan tersebut baik, namun yang diberikan merupakan pakan yang steril. Artinya tidak terkontaminasi oleh zat-zat lain. Misalnya kita mencari cacing di tempat kotoran sapi atau di tempat pembuangan kamar mandi (peceren). Memang di tempat tersebut banyak ditemukan cacing, dan saya pun pernah mencari di tempat tersebut.
Kita pun tidak tahu apakah cacing tersebut dalam kondisi steril atau tidak. Kalau seperti itu, jangan langsung memberikan cacing ke ikan channa nya. Sebelum itu kita bisa mencucinya menggunakan air mengalir, bisa air keran. Kalaupun hal tersebut tidak dilakukan, bisa jadi makanan ikan yang tidak steril merupakan faktor penyebab ikan terserang jamur kapas atau penyakit lainnya.
3. Suhu Air
Ketika ikan channa terserang jamur kapas, apakah suhu air dalam akuarium kalian rendah? Kalaupun iya, berarti cukup wajar. Sebab jamur kapas dan beberapa mikroorganisme penyebab penyakit lainnya mudah tumbuh dan berkembang pada suhu rendah. Dan sebaliknya, mereka tidak dapat bertahan hidup pada suhu tinggi.
Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut bisa menggunakan bantuan heater. Heater merupakan alat pengatur suhu air di akuarium. Cara menggunakannya yaitu dengan mengatur suhunya antara 32 - 34°C . Dipastikan dalam kondisi suhu air tersebut, jamur kapas dan mikroorganisme penyebab penyakit lainnya mati.
4. Ikan Mengalami Luka
Perlu diketahui bahwa kebanyakan ikan channa yang terserang jamur kapas merupakan ikan yang mengalami luka pada bagian tubuhnya. Dan jarang sekali bagi ikan yang tidak terdapat luka terserang jamur kapas. Oleh karena itu ketika ikan mengalami luka, segeralah untuk memberikan penanganan kepadanya. Caranya bisa memberikan garam ikan, atau menggunakan heater untuk menaikkan suhunya sekitar 32-34°C.
Tujuannya supaya mencegah tumbuhnya jamur kapas pada bagian yang mengalami luka. Khasiat dari garam ikan yang anti bakteri dan jamur, serta suhu air yang tinggi mampu mencegah tumbuhnya bakteri dan jamur. Sebab dalam kondisi suhu tinggi, jamur dan bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang. Maka dipastikan jamur dan bakteri akan mati serta tidak akan kembali lagi.
5. Kotoran Ikan
Dari yang awalnya kita menggunakan air bersih untuk memelihara ikan channa. Namun seiring berjalannya waktu, air tersebut berubah menjadi keruh yang disebabkan oleh kotorannya. Tak cuma warna airnya saja yang berubah, tapi dari kotoran tersebut dapat mendatangkan beberapa mikroorganisme baik maupun jahat. Diantara mikroorganisme tersebut terdapat jamur yang menyebabkan tumbuhnya jamur kapas. Oleh karena itu, rutinlah mengganti air yang sudah terlihat keruh. Dan setelah mengganti airnya berilah rendaman daun ketapang kering untuk menormalkan pH air.
Seperti itulah beberapa penjelasan mengenai penyebab jamur kapas pada ikan channa. Serta cukup sekian saja pembahasan kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kalian semua. Sekian dan terima kasih.
Cara Mengobati Penyakit White Spot pada Ikan secara Alami
White Spot merupakan penyakit yang menyerang ikan dengan gejala timbulnya bintik-bintik putih pada bagian sirip. Biasanya penyakit ini juga akan menyebar ke bagian lain, sampai semuanya terkena. Hal tersebut terjadi ketika ikan yang terserang penyakit white spot dibiarkan saja dan tidak segera ditangani.
Sebenarnya penanganan ikan yang terserang penyakit white spot tidak terlalu sulit. Bahkan ada cara alami yang mampu mengatasi ikan terkena white spot. Bahan yang digunakan juga berasal dari alam, yaitu daun ketapang dan bawang putih. Cara penggunaannya pun cukup mudah.
Berikut penggunaan bahan alami untuk mengobati ikan yang terserang white spot. Mari, disimak !
1. Menggunakan daun ketapang
Daun ketapang sudah dipercaya sejak lama dalam dunia perikanan sebagai obat alami. Daun yang digunakan adalah yang sudah kering. Di dalam kandungan daun ketapang kering terdapat semacam zat yang mampu mengobati berbagai jenis penyakit yang menyerang ikan. Bahkan daun ketapang kering ini bisa digunakan untuk menormalkan pH air yang digunakan untuk memelihara ikan.
Penggunaan daun ketapang untuk mengatasi penyakit white spot pada ikan juga terbukti ampuh. Cara menggunakannya, yaitu pertama ambilah beberapa lembar daun ketapang kering, kemudian masukkan ke dalam wadah yang berisi ikan kena white spot. Setelah itu biarkan daun ketapang kering tadi mengeluarkan zat yang akan mengubah warna air menjadi coklat.
Ketika air sudah berwarna coklat, berarti zat kandungan daun ketapang sudah berhasil keluar dan siap mengobati ikan kena white spot. Dan memang efeknya tidak langsung sehari sembuh, kita masih tetap memastikan ikan kena white spot tadi tetap berada didalam rendaman daun ketapang kering sampai sembuh.
Biasanya setelah 2-3 hari, penyakit white spot akan mulai menghilang dari tubuh ikan. Setelah semua white spot rontok semua, air tersebut kita ganti menjadi baru lagi. Serta air yang sudah diganti, sebelum ikan dimasukkan ke dalamnya, kita bisa memasukkan beberapa lembar daun ketapang kering. Tujuannya untuk menormalkan pH air dan juga mencegah ikan terserang penyakit lagi.
2. Menggunakan bawang putih
Bawang putih memang memiliki kandungan anti bakteri dan jamur secara alami. Oleh karena itu, bawang putih juga dapat digunakan untuk mengobati ikan yang terserang white spot. Cara menggunakannya pun cukup mudah, yaitu pertama kita tumbuk beberapa siung bawang putih secukupnya (disesuaikan dengan volume air yang digunakan ikan).
Perlu diingat bahwa kita tidak boleh memasukkan tumbukan bawang putih tadi banyak-banyak. Sebab kalau kebanyakan malah bisa membuat ikan merasa perih dan stress. Kita cukup memasukkannya sedikit saja, dan harus secara merata. Setelah tumbukan bawang putih dimasukkan, selanjutnya adalah menunggu beberapa jam atau kira-kira 24 jam agar mendapatkan hasilnya.
Setelah dibiarkan semalaman, white spot pada ikan sudah mulai menghilang dan tidak akan kembali lagi. Setelah ikan dipastikan sembuh, maka kita pun bisa mengganti air bawang putih tadi dengan air biasa. Dan seperti biasa, sebelum ikan dimasukkan ke dalam air, kita masukkan terlebih dahulu daun ketapang kering untuk menormalkan pH airnya. Barulah ikan dimasukkan ke dalamnya.
Itulah beberapa cara pengobatan ikan kena white spot secara alami. Selamat mencoba. Serta cukup sekian saja pembahasan kali ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kalian semua. Sekian dan terima kasih.
Cara Mengobati Ikan Channa dari Penyakit White Spot
Memelihara ikan channa memang memberikan kesan tersendiri yang dapat membuat hati senang. Keindahan dan sifat agresifnya menjadi daya tarik dari ikan ini. Apalagi kalau ikan tersebut sudah terbiasa diajak berinteraksi, maka ia akan dengan mudah bergerak ke sana ke mari pada saat kita berada di dekatnya.
Namun, terkadang ada juga masalah yang kerap menghampiri selama memelihara ikan channa, salah satunya terserang penyakit white spot. Penyakit white spot ini memiliki gejala berupa bintik putih yang menempel pada sirip ikan. Apabila hal tersebut dibiarkan saja, maka bintik putih tersebut akan menyebar semakin banyak.
Selain itu, ikan yang terserang penyakit tersebut juga akan mengalami dampak yang cukup serius, diantaranya seperti ikan mudah stress, hilangnya nafsu makan, tidak terlalu aktif berenang, dan bahkan bisa juga berdampak pada kematian jika kondisinya cukup parah.
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi mengenai bagaimana cara menangani ikan channa yang terserang penyakit white spot. Berikut adalah langkah-langkahnya.
1. Menambahkan Daun Ketapang
Daun ketapang ini sudah dikenal sejak lama untuk mengatasi masalah penyakit ikan. Untuk penggunaannya kita bisa langsung memasukkan daun ketapang kering yang sudah bersih ke dalam aquarium. Namun bila di tempat Anda sulit dijumpai pohon ketapang, maka di toko online biasanya ada juga yang menjual ekstrak daun ketapang. Biasanya dikemas dalam botolan.
Ketika air di dalam aquarium sudah berubah warna menjadi kekuningan, maka itu tandanya daun ketapang sudah mulai bekerja. Manfaat dari kandungan daun ketapang ini adalah untuk mencegah tumbuhnya jamur atau penyakit pada ikan, menetralkan pH air, dan juga bisa mempertegas warna ikan.
2. Menambahkan Garam Ikan
Garam ikan di sini juga berperan dalam mengobati penyakit white spot. Kandungan garam ikan dapat membunuh bakteri serta jamur penyebab penyakit. Untuk memperoleh garam ikan, kita bisa membelinya di toko ikan hias. Biasanya di sana dijual garam ikan dalam berbagai kemasan. Harganya pun juga relatif terjangkau.
Penggunaan garam ikan bisa disesuaikan dengan volume air yang digunakan untuk memelihara ikannya. Semisal ikan channa dipelihara menggunakan aquarium ukuran 60 cm × 30 cm × 30 cm dengan volume air mendekati penuh, maka pemberian garam ikan bisa menggunakan takaran 2 sendok teh atau 1/2 sendok makan. Takaran ini sebenarnya bukanlah takaran pasti, artinya kita juga masih bisa memberikan takaran lain sesuai volume air, namun jangan sampai berlebihan.
3. Menghidupkan Heater
Heater berfungsi sebagai pengatur suhu air, biasanya digunakan untuk menaikkan suhu air menjadi lebih hangat. Cara ini juga bisa diaplikasikan sebagai pengobatan ikan channa yang terserang white spot. Sebab bakteri / jamur penyebab penyakit tidak dapat berkembang dengan baik jika berada di suhu tinggi.
Untuk suhu heater yang ideal berada di kisaran 30 - 35 ° C. Pada suhu tersebut nantinya air yang berada di dalam aquarium akan terasa lebih hangat. Nantinya setelah kira-kira tiga hari penggunaan heater, biasanya white spot akan rontok dengan sendirinya. Maka dari itu pantau lah secara berkala untuk mendapatkan hasil penggunaan yang diinginkan.
4. Menggunakan Acriflavine / Metil Biru
Obat ini tergolong obat yang cukup ampuh untuk mengobati penyakit white spot. Apabila sudah dilakukan beberapa cara di atas, tapi penyakit white spot tidak kunjung hilang. Maka menggunakan acriflavine atau metil biru bisa dilakukan. Namun bila menggunakan cara di atas dan penyakit white spot sudah hilang, maka penggunaan obat ini tidak perlu dilakukan.
Sebelum menggunakan obat ini, maka akan lebih baik jika kita membaca panduan penggunaan terlebih dahulu. Biasanya ada langkah-langkah penggunaan yang terdapat di kemasannya. Jika kita menggunakan terlalu berlebihan, maka nantinya malah bisa berdampak negatif pada ikannya.
Biasanya setiap satu liter volume air, bisa menggunakan 3 tetes obat ini. Agar tercampur rata, maka setelah itu diaduk. Kalau volume air yang digunakan semisal dengan ukuran aquarium 60 cm × 30 cm × 30 cm mendekati penuh, maka kita bisa memberikan sekitar 10 tetes secara merata.
6 Penyakit yang Kerap Menyerang Ikan Channa
Akhir-akhir ini banyak para penghobi ikan predator yang tertarik dengan ikan channa. Warnanya yang indah dan karakteristik yang agresif menambah daya tarik dari ikan tersebut.
Selain itu ikan channa juga dapat diajak berinteraksi untuk mengikuti gerakan tangan atau cermin. Memang ikan ini akan berubah menjadi galak saat didekatkan cermin di depannya. Maka dari itu, biasanya pemeliharaan ikan channa dilakukan secara terpisah atau sendiri-sendiri.
Apabila digabung dengan ikan channa lain, maka bisa berakibat saling berkelahi sampai pada akhirnya ada salah satu yang mati. Hal ini pun kadang terjadi juga ketika kita menggunakan sekat aquarium, tapi ikan tersebut malah loncat ke tempat channa lain. Akhirnya pun ada salah satu ikan yang tak bisa diselamatkan.
Kejadian tersebut juga pernah saya alami, waktu itu ada ikan channa yang saya pisah menggunakan sekat. Akan tetapi ada ikan channa yang malah loncat menjadi satu. Maka terjadilah adegan saling serang yang berdampak kematian pada salah satu ikan.
Nah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi seputar penyakit apa saja yang kerap menyerang ikan channa. Berikut adalah beberapa penyakit yang biasanya menjadi masalah bagi para penghobi ikan channa.
1. White Spot
White Spot merupakan penyakit yang biasanya menyerang pada bagian sirip ikan channa. Ketika sirip terkena penyakit ini akan terlihat seperti ditempeli bintik - bintik putih. Meskipun terlihat sepele, namun apabila dibiarkan saja dan tidak segera diobati maka bisa menyebabkan penyakit white spot tersebut menyebar ke semua bagian sirip. Setelah itu bisa berdampak negatif bagi ikan channa, seperti ikan menjadi stress, hilang nafsu makan, dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
2. Jamur Kapas
Penyakit jamur kapas biasanya menyerang saat ikan channa mengalami luka pada tubuhnya. Lalu penyakit ini akan menempel di bagian yang mengalami luka. Bentuknya seperti jarum yang di ujungnya seperti serat kapas. Serta penyakit ini cukup berbahaya apabila dibiarkan saja, dampaknya pun tak main-main.
Yaitu yang awalnya pada tubuh ikan channa terdapat luka kecil yang malah terserang jamur kapas, ketika dibiarkan lama kelamaan luka tersebut akan membesar dan menyebar ke bagian tubuh lain. Istilahnya jamur kapas ini akan menggerogoti tubuh ikan channa sedikit demi sedikit sampai semuanya terkena jamur kapas dan akhirnya bisa berdampak kematian.
3. Fin Rot
Fin Rot atau juga bisa disebut busuk sirip merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur yang menyerang pada bagian sirip. Kemudian sirip ikan channa yang terserang penyakit ini akan mengkerut serta tidak bisa dimekarkan.
Sehingga menyebabkan gangguan saat ikan ingin berenang. Misalnya pergerakannya jadi terbatas, sulitnya menyeimbangkan tubuh ketika berenang, dan bisa juga menyebabkan ikan hilang nafsu makan. Terkadang penyakit ini juga akan membuat pertumbuhan sirip menjadi cacat dan tidak rapi.
4. Sisik Nanas
Sisik Nanas atau Dropsy merupakan penyakit yang menyerang pada bagian sisik ikan. Penyakit ini disebabkan oleh tersumbatnya cairan dalam tubuh yang disebabkan infeksi parasit, bakteri, atau jamur. Gejalanya berupa sisik ikan channa akan mekar dan perutnya tampak buncit.
Selain itu saat ikan channa terserang penyakit ini, mereka akan terlihat kesulitan berenang dan memilih berdiam di dasar aquarium. Lama kelamaan bisa membuat ikan channa menjadi stress, hilang nafsu makan, dan bisa berdampak kematian.
5. Pop Eye
Pop Eye merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang menyerang pada bagian mata. Gejalanya berupa terjadinya pembengkakan pada bagian mata ikan dan mata mau menyembul ke luar. Biasanya ikan channa yang terkena penyakit ini akan sedikit sulit mengendalikan keseimbangan saat berenang. Selain itu apabila ikan yang terkena penyakit pop eye dibiarkan saja dan tidak segera diobati akan menimbulkan cacat permanen. Kemungkinan bisa membuat mata ikan menurun fungsinya.
6. Mata Kabut
Mata Kabut biasanya terjadi karena infeksi bakteri pada bagian kornea mata ikan. Penyebabnya bisa karena kualitas air yang kurang baik, dan makanan yang tidak steril. Gejalanya berupa warna mata yang memudar dan keputihan. Warna putih tersebut terjadi karena adanya bakteri yang menempel pada bagian kornea mata.
Apabila penyakit ini dibiarkan dan tidak segera diobati akan menyebabkan turunnya fungsi penglihatan ikan dan bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Kalau sudah seperti itu, ikan akan kesulitan berenang dan menurunnya nafsu makan.
Jenis Penyakit yang Kerap Menyerang Ikan Channa Maru
Gerakannya yang anggun ditambah motif sisik bunganya yang indah menambah kesan mewah ikan ini. Sekarang ini ikan channa maru banyak diburu oleh para penghobi ikan predator untuk dijadikan koleksi. Harganya pun cukup tinggi, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Mungkin di daerah Kalimantan dan Sumatra yang menjadi habitat ikan channa maru, tak jarang ikan ini dijadikan sebagai konsumsi. Namun ketika ikan ini berada di daerah yang bukan habitatnya, harganya pun cukup tinggi. Salah satunya di Jogja yang kerap kali mengadakan lomba channa maru.
Namun dibalik semua kemewahan dan keindahan ikan channa maru, terkadang ada juga beberapa masalah yang dialami saat memeliharanya. Salah satunya terserang penyakit. Dan rasanya pun sedikit sebal bercampur rasa sedih ketika ikan kesayangan kita terserang penyakit.
Namun apakah kalian tahu apa saja penyakit yang kerap menyerang ikan channa maru. Kalaupun belum, maka pada kesempatan kali ini akan disajikan beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ikan channa maru. Yuk, Mari disimak !
1. White Spot
White Spot merupakan penyakit yang biasanya menyerang pada bagian sirip channa maru. Ketika sirip terkena penyakit ini akan terlihat seperti ditempeli bintik - bintik putih. Meskipun terlihat sepele, namun apabila dibiarkan saja dan tidak segera diobati maka bisa menyebabkan penyakit white spot tersebut menyebar ke semua bagian sirip. Dan berdampak pada ikan channa maru, seperti ikan menjadi stress, hilang nafsu makan, dan bahkan bisa berdampak kematian.
2. Jamur Kapas
Penyakit jamur kapas biasanya menyerang saat ikan channa maru mengalami luka pada tubuhnya. Dan penyakit ini akan menempel di bagian yang mengalami luka. Bentuknya seperti jarum yang di ujungnya seperti serat kapas. Serta penyakit ini cukup berbahaya apabila dibiarkan saja, dampaknya pun tak main - main.
Yaitu yang awalnya pada tubuh ikan channa terdapat luka kecil yang malah terserang jamur kapas, ketika dibiarkan lama kelamaan luka tersebut akan membesar dan menyebar ke bagian tubuh lain. Istilahnya jamur kapas ini akan menggerogoti tubuh ikan channa sedikit demi sedikit sampai semuanya terkena jamur kapas dan akhirnya bisa berdampak kematian.
3. Sisik Nanas
Sisik Nanas atau Dropsy merupakan penyakit yang menyerang pada bagian sisik ikan. Penyakit ini disebabkan oleh tersumbatnya cairan dalam tubuh yang disebabkan infeksi parasit, bakteri, atau jamur. Gejalanya berupa sisik ikan channa maru akan mekar dan perutnya tampak buncit. Selain itu saat ikan channa maru terserang penyakit ini, mereka akan terlihat kesulitan berenang dan memilih berdiam di dasar akuarium. Dan lama kelamaan bisa membuat channa maru menjadi stress, hilang nafsu makan, dan bisa berdampak kematian.
4. Pop Eye
Pop Eye merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang menyerang pada bagian mata. Gejalanya berupa terjadinya pembengkakan pada bagian mata ikan dan mata mau menyembul ke luar. Biasanya ikan channa maru yang terkena penyakit ini akan sedikit sulit mengendalikan keseimbangan saat berenang. Selain itu apabila ikan yang terkena penyakit pop eye dibiarkan saja dan tidak segera diobati akan menimbulkan cacat permanen. Dan kemungkinan bisa membuat mata ikan menurun fungsinya.
5. Fin Rot
Fin Rot atau juga bisa disebut busuk sirip merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau jamur yang menyerang pada bagian sirip. Dan sirip ikan channa maru yang terserang penyakit ini akan mengkerut serta tidak bisa dimekarkan. Sehingga menyebabkan gangguan saat ikan ingin berenang. Misalnya pergerakannya jadi terbatas, sulitnya menyeimbangkan tubuh ketika berenang, dan bisa juga menyebabkan ikan hilang nafsu makan. Terkadang penyakit ini juga akan membuat pertumbuhan sirip menjadi cacat dan tidak rapi.
6. Mata Kabut
Mata Kabut biasanya terjadi karena infeksi bakteri pada bagian kornea mata ikan. Penyebabnya bisa karena kualitas air yang kurang baik, dan makanan yang tidak steril. Gejalanya berupa warna mata yang memudar dan keputihan. Warna putih tersebut terjadi karena adanya bakteri yang menempel pada bagian kornea mata. Apabila penyakit ini dibiarkan dan tidak segera diobati akan menyebabkan turunnya fungsi penglihatan ikan dan bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Dan kalau sudah seperti itu, ikan akan kesulitan berenang dan menurunnya nafsu makan.
Itulah beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang ikan channa. Serta cukup sekian saja pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Sekian dan terima kasih.
Cara Melatih Mental Ikan Channa dan Membuatnya Galak
Punya ikan peliharaan yang bisa diajak berinteraksi merupakan hal yang diidamkan bagi kita semua. Terlebih hal tersebut mampu membuat kita bahagia saat melakukannya. Salah satu contohnya adalah berinteraksi dengan ikan channa maru. Memang ikan ini punya tingkah unik dan menarik, yaitu sifat agresifnya yang menambah kesan indah dan gagah.
Tak hanya itu saja, ikan channa maru juga punya warna dan corak yang menawan. Ada yang berwarna merah, kuning dan hijau. Saat mereka kita dekatkan dengan cermin, mereka pun tampak menanggapinya dengan agresif dan warnanya berubah jadi cerah. Tak cuma itu saja, saat tangan kita didekatkan di akuarium, mereka pun terkadang akan mengejarnya.
Namun itu semua tidak kita dapatkan langsung saja, dan perlu proses pelatihan yang berkala. Sama seperti ketika kita ingin mencapai sesuatu, harus dibutuhkan usaha dan juga doa. Akan tetapi, untuk melatih ikan channa maru tergolong mudah dan kalian pun bisa mencoba mempraktekkannya sendiri. Berikut beberapa cara yang bisa kalian coba.
1. Memelihara ikan di wadah tersendiri
Artinya ikan channa maru dipelihara dalam wadah sendiri-sendiri dan tidak digabung dengan jenis ikan lain. Apalagi jangan digabung dengan sejenis ikan channa. Sebab kalau digabung dengan ikan yang sejenis mereka tergolong agresif dan akan saling serang.
Meskipun, ikan ini masih bisa tidak agresif apabila dipelihara dengan jenisnya, yaitu dengan cara disatukan sejak kecil. Namun kalau ingin mendapatkan ikan channa maru yang punya mental galak, lebih baik dipelihara tersendiri. Dan seiring berjalannya waktu, mereka akan muncul sifat nalurinya sebagai ikan predator yang agresif.
2. Dilatih dengan Cermin
Cara ini bisa dilakukan dengan mendekatkan sebuah cermin dihadapan ikan channa maru. Cermin tersebut tidak perlu dimasukkan ke dalam akuarium, cukup dari luar akuarium. Serta sempatkan waktu sedikit ketika kita akan memberikan makan, sebelum itu bisa dicoba dengan mendekatkan sebuah cermin dihadapannya.
Apabila channa maru menanggapinya, berarti mereka sudah nampak sifat keagresifan nya. Untuk memantapkan nya lagi, maka sering-seringlah lakukan hal tersebut. Dan dijamin sering berjalannya waktu ikan tersebut akan semakin galak.
3. Menggodanya dengan makanan
Cara ini bisa dilakukan ketika kita akan memberikan makanan ke ikan channa maru. Dan makanan yang bisa digunakan berupa cacing, jangkrik, dan udang. Namun, kita jangan berikan langsung makanan tersebut. Cukup kita gerakkan di depan akuarium, ke kanan dan ke kiri untuk menggodanya.
Kalau ikan tersebut menanggapinya dan mengejar makanan tersebut, berarti cara ini berhasil dilakukan. Dan untuk memantapkan nya, bisa lakukan cara tersebut secara berkala. Dipastikan seiring waktu, ikan channa maru akan terbiasa melakukannya.
4. Mempuasakannya
Cara ini dilakukan dengan tidak memberikan makan kepada ikan channa maru. Namun diperlukan juga jadwal melakukannya, misalnya dalam seminggu diberi makan 3 kali setiap senin, rabu, jumat. Dan sisa hari selasa, kamis, sabtu, minggu adalah hari mempuasakannya. Dengan cara tersebut ikan channa maru akan bertambah agresif, dan bisa dicoba dengan mendekatkan umpan makanannya.
Namun perlu diketahui bahwa cara ini dianjurkan untuk ikan channa maru yang sudah berukuran lebih dari 15 cm atau dewasa. Pada ukuran tersebut, ikan ini akan lebih kuat untuk menahan tidak makan seharian. Dan selama melakukan cara ini, kita bisa menggodanya dengan umpan atau tangan yang digerakkan ke kanan dan ke kiri.
5. Menggodanya dengan tangan
Sesekali cobalah menggodanya dengan tangan kita dengan cara digerakkan di depan akuarium. Kalau ikan channa maru menanggapinya, berarti cukup berhasil cara ini. Dan untuk membiasakannya, kita bisa melakukannya secara berkala. Misalkan, sebelum memberikan makanan atau hanya sekedar memandangnya, pada waktu itu jangan lupa sambil digoda dengan tangan.
Maka dipastikan, seiring berjalannya waktu, ikan channa maru tersebut akan semakin agresif dan terkadang mereka juga akan membuka mulutnya saat kita goda. Dan kita pun tidak perlu lagi menggunakan cermin untuk memancing keagresifan ikan channa maru tersebut. Cukup dekatkan tangan kita dalam kondisi mengepal, dan ikan maru pun menanggapinya dengan agresif.
Itulah beberapa cara melatih mental ikan channa maru yang bisa kalian coba. Serta cukup sekian saja pembahasan kali ini. Semoga bermanfaat bagi kalian semua. Sekian dan terima kasih.
Cara Mengatasi Ikan Channa yang Mojok dan Diam terus

Apakah kalian sudah pernah dengar apa itu ikan channa? Mungkin terasa sedikit asing ketika mendengar nama tersebut. Sebenarnya ikan channa merupakan jenis ikan yang masih dalam keluarga ikan gabus. Kata channa sendiri merupakan nama ilmiah bagi keluarga ikan gabus. Kalau di Indonesia ikan channa lebih dikenal dengan nama ikan gabus. Namun ikan gabus sendiri merupakan ikan dari keluarga channa, dan mempunyai nama ilmiah Channa Striata.
Ikan Channa sendiri memiliki banyak jenisnya, mulai dari Channa Striata/Gabus, Channa Micropeltes/Toman, Channa Limbata/Kotes, Channa Marulioides/Maru dan masih banyak lagi. Beberapa jenis ikan channa tersebut dapat ditemukan di perairan Indonesia. Di Indonesia sendiri, ikan channa ada yang dijadikan sebagai ikan hias dan ada juga yang dijadikan konsumsi.
Karena keunikan dan warna ikan channa yang menarik, tak jarang ikan ini banyak diburu oleh para kolektor ikan predator. Memang benar, ikan channa termasuk ikan predator yang cukup rakus dan agresif. Cara pemeliharaan ikan ini pun juga harus dipisah, artinya dipelihara sendiri-sendiri dalam satu wadah. Sebab kalau digabung tak jarang mereka akan saling berkelahi satu sama lainnya.
Kalau pun mau digabung sebenarnya masih bisa, yaitu kalau ikan ini sudah sejodoh (jantan dan betina). Akan tetapi sebelum digabung, antara channa jantan dan betina perlu dijodohkan menggunakan akuarium yang disekat. Barulah ketika kedua ikan sudah menunjukkan tanda-tanda saling tertarik. Cirinya yaitu keduanya tidak saling menyerang.
Dalam pemeliharaan ikan channa tak jarang kita mengalami beberapa hambatan, salah satunya ikan stress. Adapun ciri-cirinya yaitu ikan malas gerak dan hanya diam di dasar. Dan ada juga yang hanya dipojokan. Serta terjadi perubahan warna sisiknya, yang awalnya cerah menjadi pucat.
Namun dibalik semua itu pasti ada faktor yang mempengaruhinya. Contoh beberapa faktor yang bisa saja terjadi pada ikan channa tersebut.
A. Faktor yang mempengaruhi
1. Belum cocok dengan tempat barunya
Biasanya hal ini terjadi karena ikan channa tersebut baru saja dibeli atau dipindahkan dari tempat lama ke tempat baru. Dan setelah dimasukkan ke tempat baru malah menjadi diam dan mojok. Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, sebab mereka hanya butuh waktu penyesuaian dengan tempat barunya. Dan istilahnya ikan tersebut sedang beradaptasi.
2. pH air tidak normal atau tinggi
pH air yang terlalu tinggi sebenarnya tidak cocok dengan ikan channa yang hidup di pH normal sampai rendah. Kalau pun hal ini terjadi maka kita bisa mengatasinya dengan menormalkan pH nya. Penanganannya bisa menggunakan cara alami maupun buatan. Cara alami dengan menggunakan daun ketapang kering dan cara buatan bisa menggunakan garam ikan atau obat penurun pH.
3. Pemberian makan berlebihan
Karena ikan channa termasuk ikan yang rakus dan masih terus makan meskipun perutnya sudah besar. Jadi pemberian makan pun tidak perlu banyak-banyak. Misalnya diberikan pakan cacing, kita bisa memberikan cacing 1 ekor pada pagi hari dan 1 ekor lagi pada sore hari. Dan jangan langsung mengenyangkan ikan ini dalam satu waktu yang sama. Akibatnya perut ikan channa sampai membesar dan membuatnya kesulitan berenang. Akhirnya mereka lebih memilih diam di dasar akuarium.
4. Ikan masih merasa malu/takut
Ikan channa yang tergolong baru biasanya akan sedikit merasa malu atau ketika kita dekati malah mojok. Dan kalian pun tidak perlu merasa khawatir dengan tingkah tersebut. Sebenarnya hal tersebut wajar saja, mereka juga butuh adaptasi dengan tempat barunya. Kalau sudah merasa nyaman, ikan tersebut pun juga akan bergerak aktif saat dijauhi maupun didekati.
5. Terserang Penyakit
Dan yang satu ini adalah faktor yang cukup serius, sebab ikan channa yang terserang penyakit merasa sedikit stress dan nafsu makan menurun. Akibatnya mereka jarang berenang dan lebih memilih berdiam di pojokan. Penyakit yang umumnya menyerang ikan channa adalah white spot, yaitu bintik putih yang menempel pada siripnya. Penanganannya bisa dilakukan dengan memberinya garam ikan dan rendaman daun ketapang kering.
Kalau ikan channa dirasa sudah mengalami salah satu faktor tersebut, maka lebih baiknya segera beri penanganan pada ikan tersebut. Berikut beberapa cara menangani ikan channa yang terkena stress dan mojok terus.
B. Penanganan Ikan Channa
1. Memberikan substrat di dasarannya
Substrat yang dimaksud adalah memberikan semacam pasir malang atau kerikil pada dasaran akuarium. Dan beri juga tempat persembunyian, bisa berupa batu atau kayu tenggelam. Dengan cara tersebut kemungkinan besar ikan channa akan lebih cepat beradaptasi dengan tempat barunya. Setelah ikan nyaman, dipastikan akan normal kembali dan aktif bergerak.
2. Beri rendaman daun ketapang
Daun ketapang dipercaya oleh para penghobi ikan hias memiliki beragam khasiat yang mampu menormalkan pH air. Dan tak hanya itu saja, masih banyak lagi khasiat rendaman daun ketapang bagi ikan channa, contohnya mengobati penyakit semacam white spot, sisik nanas, dan jamur kapas.
Cara perlakuannya, yaitu dengan mengambil beberapa lembar daun ketapang kering. Kemudian cuci dulu sampai bersih. Baru kemudian masukkan ke dalam akuarium ikan channa. Setelah terendam semalaman, biasanya air akan berubah kekuningan. Dan hal tersebut malah baik, artinya obat daun ketapang berhasil dibuat. Namun jangan lupa setelah 3 hari, daun ketapang tadi bisa diangkat ke luar air dan mengganti dengan yang baru.
3. Memberikan garam ikan
Pemberian garam ikan bertujuan untuk mencegah dan mengobati ikan channa dari penyakit. Kandungan dari garam ikan yang bersifat anti bakteri dan jamur mampu mengatasi penyakit pada ikan channa dan mencegahnya terserang kembali. Cara pemberian garam ikan dilakukan dengan takaran secukupnya saja. Misalnya panjang akuarium 60 cm dan tinggi 30 cm bisa diberikan garam ikan 2 sendok teh. Dan perlu diingat bahwa garam ikan ini aman diberikan kepada ikan selagi tidak berlebihan.
4. Melatihnya dengan berpuasa
Cara ini banyak dilakukan oleh para penghobi ikan channa yang ingin peliharaannya aktif bergerak. Atau bisa dikatakan dapat diajak untuk berinteraksi dengannya. Namun perlu diketahui bahwa ikan channa yang dianjurkan untuk dilatih berpuasa adalah ikan yang sudah berukuran 15 cm ke atas. Sebab kalau masih terlalu kecil sebaiknya jangan dipuasa kan dulu, masih kasian dan takutnya bisa menyebabkan ikan kelaparan.
Untuk cara melakukan puasa pada ikan channa yaitu dengan memberinya makan pada hari ke 1 dan tidak memberi makan pada hari ke 2. Sampai ikan tersebut berubah dari yang tadinya sulit diajak berinteraksi menjadi mudah berinteraksi saat didekati. Biasanya ciri-ciri ikan yang mudah diajak berinteraksi akan mengikuti godaan umpan atau tangan kita ketika digerakkan didepannya. Dan bahkan ada juga ikan channa yang sampai membuka mulutnya ketika mendapat godaan tadi.
5. Menguras air secara berkala
Air yang digunakan untuk ikan channa sebaiknya dilakukan pengurasan secara berkala. Tujuannya supaya ikan tidak mudah terserang penyakit dan enak dipandang. Cara pengurasan nya bisa dilakukan dengan memindahkan ikan ke wadah lain terlebih dahulu. Baru kemudian kita kuras airnya sampai habis dan sambil membersihkan kotorannya. Barulah kemudian masukkan air baru seperti keadaan semula.
Jangan lupa berikan rendaman daun ketapang lagi untuk menormalkan pH air. Serta bisa juga beri garam ikan secukupnya. Setelah itu ikan channa bisa dimasukkan kembali ke dalam akuarium yang sudah dibersihkan tadi. Sekarang kita tinggal menikmati keindahan ikan tersebut.
Serta seperti itulah beberapa penjelasan mengenai penanganan ikan channa yang stress dan mojok terus. Cukup sekian saja pembahasan kali ini, semoga dapat bermanfaat. Sekian dan terima kasih.